Ini dia yang perlu kamu perhatikan ketika memilih influencer

Jaman Now influencer media sosial bertebaran di mana mana, yang paling populer biasa nya influencer Instagram dan YouTube.

Kalo kita mempunyai bisnis dan ingin mendongkrak ke-popularitas-an dari bisnis kita, seorang influencer bisa jadi orang yang kita cari.

Tapi memakai seorang influencer untuk mendongkrak ke-popularitas-an dari bisnis kita, tidak bisa sembarangan pilih, iya dong kalo sembarang pilih uang yang kamu invest-kan untuk membayar influencer tersebut bisa jadi percuma.

Terus apa saja kriteria yang perlu kita perhatikan untuk memilih seorang influencer?

[info_list style=”circle with_bg” icon_bg_color=”#e5e5e5″ font_size_icon=”20″][info_list_item list_title=”Pilih Influencer yang membahas topik yang sama dengan bisnis kita” list_icon=”Defaults-check” title_font=”font_family:Aldrich|font_call:Aldrich” title_font_size=”18″]misalkan bila bisnis kita adalah penjualan kosmestik maka kita bisa memilih influencer yang sering memuat konten seputar kosmestik.

Namun bila memang tidak ada influencer spesifik yang  membahas mengenai topik relevan dengan barang yang kita jual, kita bisa memilih Influencer yang topik nya mendekati, atau terkadang ada juga Influencer yang memuat konten yang bersifat global, apa saja dibahas. 

Yang paling penting adalah pemirsa dari influencer tersebut sama atau mendekati dengan kriteria pemirsa yang kita cari.[/info_list_item][info_list_item list_title=”Pilih Influencer yang jenis interaksi nya tinggi dan berkualitas” list_icon=”Defaults-check” title_font_size=”18″]ada dua parameter ya yang saya pakai tinggi dan berkualitas. interaksi tinggi saja kurang cukup, penting untuk mencari influencer yang interaksi nya juga berkualitas. untuk mencari influencer dengan kriteria seperti ini kita perlu melihat pemirsa (audience) dari influencer tersebut.

Pertama – tama, mungkin kita bisa lihat keanekaragaman dari pemirsa (audience) dari influencer tersebut. Yang saya maksud dalam poin ini adalah orang orang yang likes dan komen, apakah yang likes dan komen dari orang yang itu itu saja? bila yang likes dan komen dari orang yang itu itu saja (tidak terlalu banyak orang sebetulnya walau jumlah likes dan komen nya banyak), mungkin saja orang orang yang berinteraksi (likes dan komen) hanya karena ingin mengikuti kontes atau event tertentu, maka tingkat interaksi dari Influencer tersebut sebetulnya tidaklah/kurang tinggi.

Baca Juga  Lebih suka banyak follower atau banyak yang kepo-in IG nya?

Kemudian, kita bisa cek juga model komentar nya seperti bagaimana? maksudnya? ya kita bisa lihat contoh komentar – komentar yang beredar di post dari influencer tersebut , apakah seperti ini : wow keren!, cantik sekali kaka, ngiri, dll,dsb. atau komen yang beredar lebih berkualitas dan panjang seperti saling sharing pengalaman yang sama, pertanyaan seputar topik namun lebih mendetail.

kalo saya lebih suka yang model komentar yang lebih panjang dan berkualitas. karena hal teresbut menandakan bahwa influencer tersebut telah meng-influence his/her audience(pemirsa-nya) dengan sangat baik, karena audience nya bisa memberikan komentar komentar yang lebih berbobot.

jadi itu ya, cek keanekaragaman pemirsa (audience) nya , juga model – model komentar nya seperti bagaimana, oke lanjut![/info_list_item][info_list_item list_title=”Pilih Influencer yang kriteria demografi pemirsa-nya tidak terlalu luas” list_icon=”Defaults-check” title_font_size=”18″]Influencer yang mempunyai kriteria demografi pemirsa (audience) yang makin spesifik itu  makin baik.

Apa maksudnya kriteria demografi itu?

Maksudnya adalah kita perlu mencari tahu lebih dalam lagi mengenai umur, jenis kelamin, profesi/pekerjaan, hobi dari pemirsa (audience) Influencer tersebut.

Tujuan-nya?

Bila kita sudah menemukan beberapa faktor demografi, next kita bisa menentukan apakah pemirsa (audience) dari influencer tersebut sudah cocok dengan calon customer bisnis kita. Bagaimana kalau tidak cocok? Ya cari Influencer lain aja.

Cara-nya?

Stalk bro! kalo tidak bisa mendapatkan data yang akurat ya bisa main tebak tebak-an, yang jago main detektif pasti jago dalam hal ini

Ingat! cari influencer yang mempunyai kriteria Demografi yang spesifik (contoh nya pemirsa-nya seputar anak anak kuliahan yang hobi kosmetik aja). Ingat! makin spesifik, makin baik.

Contoh pemirsa (audience) dengan kriteria demografi yang kurang spesifik yaitu pemirsa-nya seputar anak kuliahan dan kantoran yang hobi kosmetik dan olahraga lari misalnya.

Baca Juga  Untag akun anda dari post yang tidak relevan
[/info_list_item][/info_list]

Jadi kesimpulan-nya untuk memilih Influencer yang paling pas untuk bisnis kita, kita perlu melihat lebih dalam ke pemirsa (audience) dari influencer tersebut, ketiga kriteria diatas layak diperhitungkan dalam memilih seorang influencer, sekian dari saya bila ada saran, tambahan atau sanggahan silahkan komen di kolom komentar ya, thanks

[ultimate_spacer height=”45″]

 Aga, The idea behind Langit23 Digital Marketing Agency. eager at social media analytic and its application to bussiness and brands,advertisement addict,and Internet marketer,plus digital design enthusiast

Kalo suka,share artikel ini ke teman-teman Ya,Terima Kasih:
Komen dengan Facebook kamu