Arti,Cara membuat dan Tips Whatsapp ads – UPDATE Juli 2022

Mungkin kamu juga pernah kedapatan ajakan untuk memasang “Whatsapp Ads” di dalam akun Instagram atau akun Facebook fanpage kamu seperti ini

yang biasanya muncul setelah kita mengintegrasikan akun Whatsapp Bisnis kita dengan akun Instagram kita.

Artikel Kali ini akan mengupas tuntas mengenai “Whatsapp ads”.
Apa artinya dan manfaatnya apa?

Kalo saya diminta untuk menjelaskan mengenai Whatsapp Ads itu apa, maka ini dia jawaban saya:

Facebook ads dengan klik CTA (call to action) langsung ke WA

singkat, simpel dan apa adanya yah. Ya tapi memang itu dia yang dimaksud dengan whatsapp ads saat ini, Ketika artikel ini dibuat (Juli 2022).

Kok Malah jawab nya Facebook ads? Katanya whatsapp ads?

Iklan yang disebut sebut sebagai whatsapp ads, yang kita lihat dan dengar diseluruh sosmed milik Meta (Facebook, Instagram) nyatanya memang dibuat di dalam platform Facebook (sekarang disebut Meta advertising).

Kamu bisa membuat iklan ini di dalam ads manager/business manager kamu masing masing. Atau kamu juga bisa membuatnya di dalam Facebook ad center atau di dalam akun Instagram bisnis kamu.

Caranya bagimana? Baca terus artikel ini.


Seperti yang Sudah saya sebutkan sebelumnya di atas, bahwa kamu bisa membuat Whatsapp Ads melalui Meta ads manager/business manager kamu dan juga bisa melalui ad center dari fanpage kamu.

Langkah awalnya bagaimana? 
Jika kamu pernah membuat iklan sebelumnya melalui ads manager/business manager dari Meta sebelumnya, membuat whatsapp ads ya sama seperti membuat iklan biasanya melalui ads manager/business manager kamu.

Buat yang belum pernah membuat iklan sebelumnya melalui ads manager/business manager, bisa disimak langkah langkah nya.

Langkah Pertama:

Pertama kamu perlu memilih marketing objectives untuk iklan kamu. Marketing objectives ini bisa disebut juga dengan tujuan beriklan.


Nah ada beberapa marketing objectives yang bisa kamu pilih agar bisa kamu pasangkan dengan tombol CTA ke whatsapp business kamu (whatsapp ads), berikut daftarnya:

• • 
Traffic objectives
    
  • 
Message objectives
    
  • 
Conversion objectives
    
  • 
Brand awareness objectives
    
  • 
Reach objectives
    
  • 
Engagement objectives
    
  • 
Video view objectives
    

Langkah Kedua:

Jika kamu memilih Traffic objectives, Message objectives atau Conversion objectives kamu bisa membuat whatsapp ads dengan memilih ad type nya untuk click to message dan messenger apps nya bisa kamu pilih untuk whatsapp.

Pilihan ini bisa kamu temui Ketika kamu mengatur adset dari kampanye iklan kamu.
Namun jika kamu memilih Brand awareness objectives, Reach objectives, Engagement objectives, ataupun Video view objectives kamu bisa membuat Whatsapp ads dengan mengatur tombol click CTA kamu menuju whatsapp.

Ini bagian favorit saya. Bagaimana caranya para pelaku bisnis seperti saya dan mungkin juga anda, memaksimalkan potensi dari whatsapp ads? Supaya kita bisa cuan dari Whatsapp Ads dan mendapatkan ROI yang besar (Return On Investment)

Maksud saya dari siapin mental adalah menyiapkan jawaban. Ketika anda menayangkan Whatsapp ads dengan cara yang benar dan menarget kan pemirsa yang tepat, Bisa diprediksi disini bahwa maka akan banyak WA yang masuk ke dalam whatsapp bisnis anda.

Pertanyaan pertanyaan yang masuk dalam whatsapp anda ini biasanya sama dan serupa dan kita sebagai pemilik bisnis harus menyiapkan jawaban dan mental untuk menjawab pertanyaan pertanyaan yang masuk.

Template jawaban dalam hal ini sangat membantu agar setiap message yang masuk bisa dibalas dengan cepat dan tepat.

Tapi kalo template kan kelihatan kayak robot dong? Itu bisa diatur!

Nanti kita bahas mengenai serba serbi template jawaban ini di artikel tersendiri.

Apa ada mental lainnya yang perlu kita persiapkan?

Ada sih, mental kalo inbox bisa banjir message, mental kalo kemungkinan bisa dijulid in sama netizen, mental kalo dibilang mahal dan lain lain.

Saya bilang kalo masalah mental ini penting, karena seringkali klien yang datang kepada saya dan menyetujui untuk mengoptimalkan kampanye iklan messages, tapi begitu inbox banjir message, mereka masih pakai filter mereka tersendiri Ketika membalasnya, maksud saya, mereka masih pilih pilah mana message yang mau mereka balas dan mana yang tidak.

Kalo menurut saya, setiap message yang masuk dan menanyakan tentang produk, wajib dibalas tanpa pilih pilah.

Kenapa? Karena dengan pengelolaan jawaban yang baik terhadap setiap message yang masuk, message message yang mungkin kita pandang remeh pada awalnya, bisa berbuah manis terhadap rating penjualan kita.

Coba anda riset Google, ada banyak kelas online yang mengajarkan kita bagaimana melayani setiap calon customer dengan baik agar bisa berubah ke penjualan.

Beberapa kelas yang saya temui seperti https://kelascs.com/ yang dibentuk oleh Tim Billionaire Coach milik pakar marketing Dewa Eka Prayoga. Ada juga https://creativy.id/webinar-cs-form/ dan https://kampusmarketing.com/csmastery/

anda mungkin bisa belajar dari kelas kelas ini mengenai bagaimana caranya melayani calon customer dengan baik dan tepat agar mereka mau membeli produk kita

Ini masih ada hubungannya dengan poin nomor satu memang, tapi mau saya tekankan lagi disini.

Karena cara kita menjawab dan merespon dari setiap pertanyaan yang masuk melalui inbox message bisa menjadi sangat krusial dan tentunya akan berpengaruh terhadar rating penjualan kita.

Tentunya tidak sekedar jawaban, tapi jawaban yang tepat, yang bisa membuat orang bilang “ya, saya mau beli produk kamu!”

lihat perbedaan cara menjawab diantara 2 CS berikut di bawah ini:

ada beberapa tahapan yang harus dilalui seorang calon customer kita, sebelum mereka memutuskan untuk membeli.

Dimulai dengan masalah yang mereka alami, diakhiri dengan harapan akan sebuah solusi terhadap masalah tertentu yang mereka alami.

Tugas kita sebagai pemilik bisnis adalah membuat customer kita percaya bahwa kita/produk kita lah instrumen yang tepat untuk menyelesaikan masalah mereka.

Maka dari itu kita sudah mempersiapkan jawaban dari pertanyaan pertanyaan yang akan datang dari calon customer kita.

Namun kita juga perlu mempersiapkan media media pendukung agar keraguan calon customer kita berubah menjadi kepercayaan dan membuat mereka akhirnya membeli produk dari kita.

Saya langsung pakai contoh saja ya.

Ini kebetulan saya sedang mau membeli Produk proyektor. Ada dua proyektor yang menjadi pertimbangan saya, karena budget nya sesuai dengan kantong saya, namun akhirnya saya membeli produk B dengan pertimbangan sebagai berikut:

Produk B menyertakan video produk, ini yang membuat saya makin yakin untuk membeli produk B karena ada contoh hasil dari penayangan si proyektor yang mau saya beli

Produk A mempunyai nilai minus karena tidak ada kesinambungan dalam hal deskripsi, dimana pada produk yang lebih murah ternyata mempunyai fitur yang lebih tinggi.

Bisa dilihat kalo akomodasi berupa media yang dapat mendukung pernyataan pernyataan atau jawaban jawaban kita bisa berpengaruh terhadap penjualan.